BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Rasulullah
wafat tanpa meninggalkan wasiat kepada seseorang untuk meneruskan
kepemimpinannya ( kekhalifahan ). Kematian Rasulullah sangat mengejutkan kaum
muslimin tetapi sesungguhnya dalam
sakitnya yang terakhir ketika beliau mengalami gangguan kesehatan
sekurang-kurangnya selama tiga bulan, Nabi Muhammad telah merasakan bahwa
ajalnya akan segera tiba. Sepeninggal Rasulullah, empat orang pengganti beliau
adalah para pemimpin yang adil dan benar. Mereka menyelamatkan dan mengembangkan dasar – dasar tradisi dari
sang Guru Agung bagi kemajuan Islam dan umatnya. Oleh karena itu, gelar Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang mendapat
bimbingan di jalan lurus diberikan kepada mereka. Ke empat khalifah tersebut di antaranya Abu
Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, ke
khalifahan mereka mempunyai cara masing-masing untuk mempertahankan agama
islam, Abu Bakar Ash-Shiddiq ia adalah sosok khalifah yang menegaskan totalitas
kepribadian dan komitmen Abu Bakar terhadap nilai – nilai Islam dan strategi
meraih keberhasilan tertinggi bagi umat speninggal Rasulullah. Umar bin
Khathab,ia meletakkan prinsip – prinsip demokratis dalam pemerintahannya dengan
membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna, Usman bin Affan, ia memperluas wilayah
kekuasaan islam, Ali bin Abi Thalib ia mempunyai banyak kelebihan,selain itu
dia adalah pemegang kekuasaan pibadi yang penuh vitalitas dan energik, perumusan
kebijakan dengan wawasan yang jauh kedepan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Abu Bakar Ash-Shiddiq ( 11-13 H/632-634 M )
·
Biografi
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar di Mekah tahun 568 M / 55 tahun sebelum
Hijriah. Dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad SAW. Nama lengkapnya Abdullah
bin ustman amr bin ka’b bin taim bin murrah at-taimi. Ia orang pertama masuk
islam (as-sabiqun al-awwalun). Ia mendapat gelar As-siddiq karena ia bergegas
membenarkan kerosulan Rosulullah SAW terutama pada saat Rosul isra mi’raj.
Ayahnya bernama usman(Abi kubafah) Bin Am’r bin saad bin taim bin murra bin
kaabbin kayy bin talib bin fihr bin naar bin malik. Ibu nya bernama Ummu khair
salma binti sakhr. Keduanya berasal dari suku Taim, suku yang banyak melahirkan
tokoh terhormat. Abu Bakar menikah dengan Qutailah binti Abdul uzza dan
mempunyai anak Abdul Rahman dan Aisyah.
· Proses Pengangkatan Abu Bakar
Menjadi Khalifah
Rosullah
tidak meninggalkan siapa yang akan menggantikannya menjadi khalifah setelah
beliau wafat. Ketika berita wafat Rosulullah golongan Muhajjirin dan Anshar
berkumpul di rumah Bani sa’adah di Madinah. Mereka hendak membai’at orang
diantara mereka . Dari masing-masing golongan saling berebut menjadi khalifah.
Maka hal ini diatasi oleh Abu Bakar, dengan cara ia memilih memilih Umar bin
Khattab dari kalangan Muhajjirin dan Abu Ubaidah bin jarrah dari kaum Anshar.
Namun keduanya malah menjabat tangan Abu Bakar dan mengucapkan bai’at kepada
Abu Bakar , dan umar berkata “ Bukankah Nabi telah menyuruh mu wahai Abu Bakar,
agar mengimami kaum muslimin dalam shalat? “ engkaulah khalifah pengganti dan
penurus beliau. Setelah itu kaum Muhajjirin dan Anshar berturut-turut membai’atkannya,
Bai’at ini dilakukan oleh sekelompok kecil kaum muslimin yang hadir di saqifah
saja. Kemudian setelah pembai’atan , iapun berpidato, “ wahai manusia sekarang
aku telah terpilih menjadi pemimpin kalian meskipun aku bukan orang terbaik
diantara kalian, oleh karena itu bantulah aku seandainya aku berada dijalan
yang benar dan bimbinglah aku bila aku berbuat salah. Kebenaran adalah
kepercayaan dan kebohongan adalah penghianatan. Orang-orang yang lemah diantara
kalian, akan menjadi kuat dalam pandangan saya hingga saya menjamin hak-haknya
seandainya Allah menghendaki dan orang yang kuat diantara kalian adalah orang
yang lemah dalam pandangan saya hingga saya dapat merebut hak daripadanya.
Taatilah saya, selama saya taat terhadap Allah dan Rosul-Nya dan bila saya
mendurhakai Allah dan Rosulnya. Janganlah ikuti saya.” Pidato ini disampaikan
pada pembai’atan kedua yaitu dimimbar masjid nabawi yang dikenal bai’at A’mmah.
· Ada beberapa faktor yang mendasari
terpilihnya Abu Bakar
1. Menurut
pendapat umum, yang ada pada zaman itu, seorang khalifah harus berasal dari
suku Quraisy. Berdasarkan hhhadits Nabi “ al aimmah min quraisy,” (
kepemimpinan itu ditangan quraisy)
2. Karena
keutamaan yang dimiliki, beliau sahabat yang dekat dengan Rosul, laki-laki
pertama yang masuk islam, yang menemani hijrah ke Madinah dan bersembunyi di
gua Tsur, yang ditunjukn mengimami kaum muslimin
3. Beliau
sangat deka dengan Rosulullah, baik dalam bidang agama maupun kekeluargaan,
seseorang yang dermawan.
·
Usaha-usaha
Abu Bakar dalam Bidang Sosial
A. Hurub
ahler riddah ( tindakan pembersihan) yaitu peperangan yang dilakukan untuk
membasmi kaum Riddah, banyak yang murtad, mogok zakat, dan muncul nabi-nabi
palsu.kelompok yang termasuk golongan Riddah adalah
1. Bani Amir dan Hawazan dan Sulaim
2. Musailamah
( mengaku nabi baru)
3. Penduduk
Bahrain
4. Penduduk
Oman dan Mahrah
5. Penduduk
Yaman dalam 2 kali gelombang
6. Penduduk
Haaramaut dan Kinda
Pada
masa ini, Abu Bakar sibuk mengurusi urusan ini dan sedikit melakukan ekspansi.
Karena Riddah dalam keyakinan islam harus dibunuh hingga mati atau kembali
dalam islam . selain itu juga ada beberapa riwayat yang mengatakan bahwa Ali
bin Abi Thalib tidak mau membai’at Abu Bakar selama 6 bulan lamanya dan dia
tidak hadir dalam pertemuan dirumah saqifah.
B. Al-Furuh
( tindakan pembebasan) yaitu pembebasan atas daerah dan rakyat dari jajahan dan
penindasan.
·
Usaha-usaha
Abu Bakar dalam bidang Politik
Setelah kematian Rosulullah keadaan politik semakin
memburuk yang terjadi diluar madinah baik itu dari kaum yang ingin melepaskan diri
atau dari kalangan murtad.Selain itu terdapat dua blok kekuasaan politik yaitu
pihak Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Meskipun Abu Bakar tidak banyak
melakukan ekspansi namun, beliau berhasil menakhlukan beberapa wilayah :
1. Penaklukan
Irak , seperti mahdhor , ullars , nahrud dain, anbar dan ain tamar oleh kalid
bin walid (12 H)
2. Penaklukan
Syam oleh Khalid bin walid (13 H) yang
sebelumnya telah ditekan oleh Khalid bin sa’id bin ash.
Dua
penaklukan ini adalah penaklukan terbesar pada masa Abu Bakar meskipun
sebenarnya syam berhasil ditaklukan pada masa Umar.
Adapun kebijakan politiknya:
1. Menjadikan
Hirroh sebagai pusat militer untuk penyerangan ke Syam.
2. Menaklukan
daerah-daerah yang berpeluang untuk membantu melawan kaisar
3. Menempatkan
Khalid bin sa’id bin ash dan pasukannya sebagai pasukan cadangan di Taima
4. Pemindahan
baitul mal dari sunah ke Madinah
5. Mengurusi
janda-janda perang di Madinah
6. Pengangkatan
al-mutsanna bin haritsah menggantikan
Khalid bin walid di Irak
7. Menunjuk
Umar bin khattab sebagai pengganti Khalifah
8. Mengampuni
beberapa kepala pemberontak.
·
Kematian
Abu Bakar
Setelah beliau sakit demam selama 15
hari , akhirnya ia meninggal pada hari senin, awal 13 M (22-8-634 M) pada usia
63 tahun. Dalam riwayat yang diriwayatkan anaknya, penyebab kamatiannya yaitu
beliau sering mandi malam. Pemerintahannya selama 2 tahun, 3bulan 10 malam.
Selama sakit. Umar bin Khattab yang menggantikannya untuk mengimami shalat.
Selama sakit, beliau selalu memikirkan
perkara umatnya yang akan ia tinggalkan. Setelah berbincang-bincang dengan para
sahabat lainnya maka ditunjuklah Umar bin khattab sebagai pengganti Abu Bakar.
Dipihak lain Jjafri menuturkan bahwa penunjukan ini juga sebagai penghalang Ali
bin Abi Thalib menjadi khalifah. Hal ini berlanjut sampai Umar memilih calon
yang akan menggantikannya berjumlah 6
orang.[1]
2.2.
Umar
bin Khaththab ( 13-23H/634-644M )
· Biografi Umar bin Khaththab
Umar
dilahirkan di kota Mekkah
dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy,
suku terbesar di kota Mekkah
saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya
Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang
diberikan oleh Nabi Muhammad S.A.W. yaitu Al-Faruk yang berarti orang
yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Keluarga Umar tergolong
dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu
merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat
dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.[2]
·
Masa
kekhalifahan Umar
bin Khaththab
Pada masa Abu Bakar menjabat
sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Setelah
meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634 , Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu
Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama pemerintahan Umar,
kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia
dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri
masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir , Palestina , Syria ,
Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi ( Byzantium ). Saat itu ada dua
negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh
kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk , yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636 , 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah . Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam .
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana. Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. [3]
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk , yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636 , 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah . Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam .
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana. Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. [3]
2.3. Utsman
bin Afaan ( 23-36H/644-656 M)
· Biografi Utsman
bin Afaan ( 23-36H/644-656 M)
Beliau
adalah Abu Abdillah Utsman bin Affan
bin al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Nasab beliau bertemu
dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada kakek keempat yaitu Abdu Manaf, di
masa jahiliah beliau dipanggil Abu Amr namun tatkala dari istri beliau yaitu
Ruqayyah binti Rasulullah SAW terlahir
seorang laki-laki yang diberi nama Abdullah lalu beliau berganti menjadi Abu
Abdillah, dan beliau masyhur dengan julukan dzu nurain (pemilik dua
cahaya). Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644
(umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Utsman bin Affan
adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau
dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat
dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang
diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki
dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan
ketiga dari Rasulullah SAW yaitu Ruqayah dan Ummu
Sejak itu, mereka mengepung rumah Usman bin Affan lebih ketat dan secara sembunyi-sembunyi selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah.dan akhirnya mereka berasil masuk dari atap rumah, Beliau diberi 2 ulimatum oleh pemberontak (Ghafiki dan Sudan), yaitu mengundurkan diri atau dibunuh. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah usman oleh para pemberontak selama 40 hari.usman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H. Ia dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.
Sejak itu, mereka mengepung rumah Usman bin Affan lebih ketat dan secara sembunyi-sembunyi selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah.dan akhirnya mereka berasil masuk dari atap rumah, Beliau diberi 2 ulimatum oleh pemberontak (Ghafiki dan Sudan), yaitu mengundurkan diri atau dibunuh. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah usman oleh para pemberontak selama 40 hari.usman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H. Ia dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.