Sabtu, 23 November 2013

MAKALAH SPI "Peradaban Islam Masa Khulafaurrasyidin"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Rasulullah wafat tanpa meninggalkan wasiat kepada seseorang untuk meneruskan kepemimpinannya ( kekhalifahan ). Kematian Rasulullah sangat mengejutkan kaum muslimin  tetapi sesungguhnya dalam sakitnya yang terakhir ketika beliau mengalami gangguan kesehatan sekurang-kurangnya selama tiga bulan, Nabi Muhammad telah merasakan bahwa ajalnya akan segera tiba. Sepeninggal Rasulullah, empat orang pengganti beliau adalah para pemimpin yang adil dan benar. Mereka menyelamatkan  dan mengembangkan dasar – dasar tradisi dari sang Guru Agung bagi kemajuan Islam dan umatnya. Oleh karena itu, gelar Al-Khulafa Ar-Rasyidin yang mendapat bimbingan di jalan lurus diberikan kepada mereka.  Ke empat khalifah tersebut di antaranya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, ke khalifahan mereka mempunyai cara masing-masing untuk mempertahankan agama islam, Abu Bakar Ash-Shiddiq ia adalah sosok khalifah yang menegaskan totalitas kepribadian dan komitmen Abu Bakar terhadap nilai – nilai Islam dan strategi meraih keberhasilan tertinggi bagi umat speninggal Rasulullah. Umar bin Khathab,ia meletakkan prinsip – prinsip demokratis dalam pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempurna,  Usman bin Affan, ia memperluas wilayah kekuasaan islam, Ali bin Abi Thalib ia mempunyai banyak kelebihan,selain itu dia adalah pemegang kekuasaan pibadi yang penuh vitalitas dan energik, perumusan kebijakan dengan wawasan yang jauh kedepan.

BAB II
     PEMBAHASAN

2.1. Abu Bakar Ash-Shiddiq ( 11-13 H/632-634 M )
·      Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar  di Mekah tahun 568 M / 55 tahun sebelum Hijriah. Dua tahun lebih muda dari Nabi Muhammad SAW. Nama lengkapnya Abdullah bin ustman amr bin ka’b bin taim bin murrah at-taimi. Ia orang pertama masuk islam (as-sabiqun al-awwalun). Ia mendapat gelar As-siddiq karena ia bergegas membenarkan kerosulan Rosulullah SAW terutama pada saat Rosul isra mi’raj. Ayahnya bernama usman(Abi kubafah) Bin Am’r bin saad bin taim bin murra bin kaabbin kayy bin talib bin fihr bin naar bin malik. Ibu nya bernama Ummu khair salma binti sakhr. Keduanya berasal dari suku Taim, suku yang banyak melahirkan tokoh terhormat. Abu Bakar menikah dengan Qutailah binti Abdul uzza dan mempunyai anak Abdul Rahman dan Aisyah.
·      Proses Pengangkatan Abu Bakar Menjadi Khalifah
Rosullah tidak meninggalkan siapa yang akan menggantikannya menjadi khalifah setelah beliau wafat. Ketika berita wafat Rosulullah golongan Muhajjirin dan Anshar berkumpul di rumah Bani sa’adah di Madinah. Mereka hendak membai’at orang diantara mereka . Dari masing-masing golongan saling berebut menjadi khalifah. Maka hal ini diatasi oleh Abu Bakar, dengan cara ia memilih memilih Umar bin Khattab dari kalangan Muhajjirin dan Abu Ubaidah bin jarrah dari kaum Anshar. Namun keduanya malah menjabat tangan Abu Bakar dan mengucapkan bai’at kepada Abu Bakar , dan umar berkata “ Bukankah Nabi telah menyuruh mu wahai Abu Bakar, agar mengimami kaum muslimin dalam shalat? “ engkaulah khalifah pengganti dan penurus beliau. Setelah itu kaum Muhajjirin dan Anshar berturut-turut membai’atkannya, Bai’at ini dilakukan oleh sekelompok kecil kaum muslimin yang hadir di saqifah saja. Kemudian setelah pembai’atan , iapun berpidato, “ wahai manusia sekarang aku telah terpilih menjadi pemimpin kalian meskipun aku bukan orang terbaik diantara kalian, oleh karena itu bantulah aku seandainya aku berada dijalan yang benar dan bimbinglah aku bila aku berbuat salah. Kebenaran adalah kepercayaan dan kebohongan adalah penghianatan. Orang-orang yang lemah diantara kalian, akan menjadi kuat dalam pandangan saya hingga saya menjamin hak-haknya seandainya Allah menghendaki dan orang yang kuat diantara kalian adalah orang yang lemah dalam pandangan saya hingga saya dapat merebut hak daripadanya. Taatilah saya, selama saya taat terhadap Allah dan Rosul-Nya dan bila saya mendurhakai Allah dan Rosulnya. Janganlah ikuti saya.” Pidato ini disampaikan pada pembai’atan kedua yaitu dimimbar masjid nabawi yang dikenal bai’at A’mmah.
·      Ada beberapa faktor yang mendasari terpilihnya Abu Bakar
1.   Menurut pendapat umum, yang ada pada zaman itu, seorang khalifah harus berasal dari suku Quraisy. Berdasarkan hhhadits Nabi “ al aimmah min quraisy,” ( kepemimpinan itu ditangan quraisy)
2.   Karena keutamaan yang dimiliki, beliau sahabat yang dekat dengan Rosul, laki-laki pertama yang masuk islam, yang menemani hijrah ke Madinah dan bersembunyi di gua Tsur, yang ditunjukn mengimami kaum muslimin
3.   Beliau sangat deka dengan Rosulullah, baik dalam bidang agama maupun kekeluargaan, seseorang yang dermawan.
·         Usaha-usaha Abu Bakar dalam Bidang Sosial
A.    Hurub ahler riddah ( tindakan pembersihan) yaitu peperangan yang dilakukan untuk membasmi kaum Riddah, banyak yang murtad, mogok zakat, dan muncul nabi-nabi palsu.kelompok yang termasuk golongan Riddah adalah
1.   Bani  Amir dan Hawazan dan Sulaim
2.   Musailamah ( mengaku nabi baru)
3.   Penduduk Bahrain
4.   Penduduk Oman dan Mahrah
5.      Penduduk Yaman dalam 2 kali gelombang
6.      Penduduk Haaramaut dan Kinda
Pada masa ini, Abu Bakar sibuk mengurusi urusan ini dan sedikit melakukan ekspansi. Karena Riddah dalam keyakinan islam harus dibunuh hingga mati atau kembali dalam islam . selain itu juga ada beberapa riwayat yang mengatakan bahwa Ali bin Abi Thalib tidak mau membai’at Abu Bakar selama 6 bulan lamanya dan dia tidak hadir dalam pertemuan dirumah saqifah.
B.     Al-Furuh ( tindakan pembebasan) yaitu pembebasan atas daerah dan rakyat dari jajahan dan penindasan.
·         Usaha-usaha Abu Bakar dalam bidang Politik
Setelah kematian Rosulullah keadaan politik semakin memburuk yang terjadi diluar madinah baik itu dari kaum yang ingin melepaskan diri atau dari kalangan murtad.Selain itu terdapat dua blok kekuasaan politik yaitu pihak Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Meskipun Abu Bakar tidak banyak melakukan ekspansi namun, beliau berhasil menakhlukan beberapa wilayah :
1.      Penaklukan Irak , seperti mahdhor , ullars , nahrud dain, anbar dan ain tamar oleh kalid bin walid (12 H)
2.      Penaklukan Syam oleh Khalid bin walid  (13 H) yang sebelumnya telah ditekan oleh Khalid bin sa’id bin ash.
Dua penaklukan ini adalah penaklukan terbesar pada masa Abu Bakar meskipun sebenarnya syam berhasil ditaklukan pada masa Umar.
            Adapun kebijakan politiknya:
1.      Menjadikan Hirroh sebagai pusat militer untuk penyerangan ke Syam.
2.      Menaklukan daerah-daerah yang berpeluang untuk membantu melawan kaisar
3.      Menempatkan Khalid bin sa’id bin ash dan pasukannya sebagai pasukan cadangan di Taima
4.      Pemindahan baitul mal dari sunah ke Madinah
5.      Mengurusi janda-janda perang di Madinah
6.      Pengangkatan al-mutsanna bin haritsah  menggantikan Khalid bin walid di Irak
7.      Menunjuk Umar bin khattab sebagai pengganti Khalifah
8.      Mengampuni beberapa kepala pemberontak.
·         Kematian Abu Bakar         
Setelah beliau sakit demam selama 15 hari , akhirnya ia meninggal pada hari senin, awal 13 M (22-8-634 M) pada usia 63 tahun. Dalam riwayat yang diriwayatkan anaknya, penyebab kamatiannya yaitu beliau sering mandi malam. Pemerintahannya selama 2 tahun, 3bulan 10 malam. Selama sakit. Umar bin Khattab yang menggantikannya untuk mengimami shalat.
Selama sakit, beliau selalu memikirkan perkara umatnya yang akan ia tinggalkan. Setelah berbincang-bincang dengan para sahabat lainnya maka ditunjuklah Umar bin khattab sebagai pengganti Abu Bakar. Dipihak lain Jjafri menuturkan bahwa penunjukan ini juga sebagai penghalang Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah. Hal ini berlanjut sampai Umar memilih calon yang akan menggantikannya  berjumlah 6 orang.[1]



2.2.   Umar bin Khaththab ( 13-23H/634-644M )
·      Biografi Umar bin Khaththab
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad S.A.W. yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.[2]
·         Masa kekhalifahan Umar bin Khaththab
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Setelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634 , Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam. Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir , Palestina , Syria , Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi ( Byzantium ). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk , yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636 , 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah . Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam .
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana. Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. [3]

2.3.  Utsman bin Afaan ( 23-36H/644-656 M)
·      Biografi Utsman bin Afaan ( 23-36H/644-656 M)
Beliau adalah Abu Abdillah Utsman bin Affan bin al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf. Nasab beliau bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW pada kakek keempat yaitu Abdu Manaf, di masa jahiliah beliau dipanggil Abu Amr namun tatkala dari istri beliau yaitu Ruqayyah binti Rasulullah SAW terlahir seorang laki-laki yang diberi nama Abdullah lalu beliau berganti menjadi Abu Abdillah, dan beliau masyhur dengan julukan dzu nurain (pemilik dua cahaya). Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi  yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasulullah SAW yaitu Ruqayah dan Ummu

Sejak itu, mereka mengepung rumah Usman bin Affan lebih ketat dan secara sembunyi-sembunyi selama 40 hari dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah.dan akhirnya mereka berasil masuk dari atap rumah, Beliau diberi 2 ulimatum oleh pemberontak (Ghafiki dan Sudan), yaitu mengundurkan diri atau dibunuh. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. peristiwa pembunuhan usman berawal dari pengepungan rumah usman oleh para pemberontak selama 40 hari.usman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H. Ia dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.


[1]
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Umar_bin_Khattab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar